Sabtu, 03 Juli 2010

File Tidak Dapat Di Sadap Orang Lain

Sumber : Dari buku Elex Media Komputindo November 2008
Penulis : Eliza

Mengenkripsi File agar Tidak Dapat Disadap oleh Orang Lain


Apakah Anda mempunyai data atau file-file rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain? Penulis yakin setiap orang mempunyai data rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Hanya dirinya dan orang-orang tertentu yang boleh mengetahuinya. Anda pun tidak sendirian, bahkan para petugas yang bekerja sebagai agen-agen rahasia pun mempunyai data-data rahasia. Tulisan ini perlu diketahui oleh mereka yang mempunyai data rahasia yang tidak boleh dibajak dan diketahui oleh orang lain.

Dalam ilmu komputer, sebenarnya ada dua teknik dalam mengamankan data. Teknik yang pertama adalah menggunakan enkripsi atau encryption dalam bahasa Inggrisnya. Enkripsi adalah suatu teknik mengamankan data dengan cara mengacak data tersebut dengan aturan tertentu. Aturan enkripsi ini dikenal dengan nama algoritma. Algoritma yang paling tua adalah algoritma Julius Caesar yang tergolong sangat sederhana, yaitu menggunakan algoritma substitusi. Algoritma substitusi bekerja dengan mengganti satu karakter huruf dengan karakter yang lainnya. Yang paling terkenal dalam penggunaan algoritma substitusi ini adalah mesin Enigma yang digunakan oleh tentara Nazi Jerman untuk mengacak pesan yang akan disampaikan ke pasukan yang lain. Sedangkan sekarang ini telah berkembang banyak algoritma enkripsi, di antaranya adalah DES, RSA, 3DES, dan lain-lain.

Teknik pengamanan data yang kedua adalah menggunakan teknik steganografi (steganography). Yaitu dengan menyembunyikan pesan pada media lain. Teknik ini akan dijelaskan pada bagian lain di buku ini. Baiklah, kembali pada teknik enkripsi. Pada tulisan ini akan didemonstrasikan cara mengenkripsi file sehingga hanya orang-orang tertentu yang mengetahui isi file tersebut. Sembarang file dapat dienkripsi, baik itu file text, gambar, dokumen, bahkan file multimedia seperti suara dan video. Dalam demonstrasi ini akan ditunjukkan cara mengenkripsi file text menggunakan program yang telah penulis buat yang bernama Reserse. Dengan cara yang sama, Anda dapat mengenkripsi file-file yang lainnya, baik gambar, dokumen, suara, atau video. Kita mulai demonstrasi ini.

Ikutilah langkah-langkah berikut ini:
1. Tentukanlah file yang akan dienkripsi (diacak). Dalam hal ini penulis memilih file Rahasia.txt. Anda dapat memilih file lain
yang akan diacak.

Gambar 1 Memilih file text yang akan diamankan (dienkripsi)


2. Jalankan program Reserse, klik ganda pada nama file Reserse.exe.

Gambar 2 Mengklik file Reserse.exe


3. Akan tampil jendela utama Reserse. Klik pada ikon bergambar
gembok.

4. Akan tampil kotak dialog Encrypt or Decrypt Document. Klik
tombol Select File.

Gambar 3 Jendela Reserse


5. Akan tampil kotak dialog Open. Klik pada file yang akan dienkripsi.

6. Klik tombol Open.

Gambar 4 Kotak dialog Open

7. Anda akan kembali ke kotak dialog Encrypt or Decrypt Document. Nama file akan tercantum pada kotak File Name.

8. Masukkan bilangan pada kotak Random number. Dalam contoh ini penulis memasukkan ‘12345’. Bilangan ini akan berfungsi sebagai key yang harus Anda ingat untuk mengembalikan file yang telah diacak ke bentuk semula.

9. Klik tombol Encrypt/Decrypt.

Gambar 5 Mengenkripsi file


10. Akan tampil kotak dialog Save As. Beri nama file yang baru di kotak File name. Penulis memberinya nama baru dengan Rahasia_Terenkripsi.txt.

11. Klik tombol Save.

Gambar 6 Memberi nama baru


12. Jika proses enkripsi berhasil, akan tampil kotak pesan XOR
Complete. Klik tombol OK.

Gambar 7 Proses enkripsi berhasil


Sekarang cobalah buka Windows Explorer. Bandingkan antara data yang belum diacak (belum diamankan) dengan data yang sudah diacak (sudah diamankan). File yang diacak tidak dapat dibaca. Inilah yang dinamakan dengan pengamanan data dengan enkripsi.

Gambar 8 File teks yang dienkripsi dengan yang tidak dienkripsi


Dengan cara yang sama, Anda dapat mengamankan (mengenkripsi) file-file lain termasuk file gambar, dokumen, suara, atau video.

Untuk mengembalikan file yang sudah dienkripsi, Anda harus melakukan proses dekripsi. Dijelaskan pada demo selanjutnya. Pelajaran: Anda dapat menggunakan skill ini untuk mengamankan data-data rahasia Anda yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Orang lain pun yang ingin mengetahui data rahasia Anda tersebut harus membongkar enkripsinya terlebih dahulu.



" Konfigurasi JarKom "

Konfigurasi Jaringan


Proses instalasi jaringan membutuhkan konfigurasi lebih lanjut. Konfigurasi yang dibutuhkan setiap computer adalah pengalamatan computer. Sistem pengalamatan computer umum digunakan adalah TCP/IP atau Transmission Control Protocol dan Internet Protocol. TCP/IP merupakan sekelompok aturan pada jaringan computer agar computer-komputer dalam jaringan mampu saling mengenali dan bertukar data.

TCP berfungsi mengirimkan dan menerima data. Sedangkan IP berfungsi sebagai alamat atau identitas bagi computer dalam jaringan. TCP/IP merupakan standar internasional yang wajib digunakan pada jaringan computer. Selain aturan TCP/IP, ada beberapa aturan lain, seperti IPX/SPX, AppleTalk, dan NETBEUI.

Alamat IP dibuat dan dikelola oleh organisasi bernama internet Assigned Numbers Authority (IANA). Organisasi ini bertugas mengalokasikan alamat-alamat IP ke organisasi Regional Internet Registries. Organisasi ini kemudian membagikan alamat-alamat IP ke Internet Service Provider dan perusahaan besar yang membutuhkannya. Alamat IP di Indonesia dikelola oleh Asia Pacific Network Inter Change(APNIC).

1. Alamat IP (IP Address)

=> Ada 2 versi alamat IP yang digunakan saat ini, yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). Ipv4 memiliki panjang 32 bit dengan jumlah sekitar 4 milyar alamat IP. IPv4 terdiri dari 4 oktet, di mana setip octet (dibatasi dengan titik) merupakan bilangan dengan angka maksimal 8 bit. Jika didesimalkan, angka yang diperbolehkan dalam tiap octet antara 0 hingga 255.
=> IPv6 merupakan alamat sepanjang 128 bit. Jumlah alamat IPv6 yang dapat dialokasikan sebanyak 3.403 * 1038 alamat. Alamat IPv6 dirancang U/ menggantikan IPv4. Alamat IPv4 jumlahnya semakin menipis seiring dengan banyaknya computer yang terhubung dengan jaringan internet.
=> Konfigurasi pada jaringan computer saat ini kebanyakan masih menggunakan IPv4. IPv4 dibagi menjadi beberapa kelas yaitu kelas A,B dam C. Masing-masing kelas memiliki perbedaan pada strukrtur Network ID dan Host ID-nya.
=> Network ID U/ kelas A merupakan octet pertama. Sedangkan 3 oktet berikutnya merupakan Host ID. Kelas ini diperuntukan jaringan computer dengan jumlah computer yang sangat banyak.
=> IPv4 kelas B diperuntukan U/ jaringan computer dengan jumlah computer yang tidak terlalu banyak. Network ID u/ kelas B merupakan bilangan octet pertama dan kedua. Sedangkan 2 oktet berikutnya merupakan Host ID.
=> IPv4 kelas C dialokasikan bagi jaringan computer dengan jumlah computer yang sedikit. Network ID u/ kelas C terletak pada bilangan octet pertama, kedua, dan ketiga. Oktet terakhir merupakan Host ID bagi IPv4 kelas C.
=> Pada jaringna computer local atau LAN, digunakan IP Private atau IP Local. Alamat IP ini bebas digunakan di jaringan computer local manapun. Masing-masing kelas dalam IPv4 memiliki alokasi alamat IP Private.
=> Konfigurasi alamat IP pada suatu jaringan harus memperhatikan aturan Network ID dan Host ID. Misalkan jika anda memilih alamat IP Private kelas C dengan Network ID 192.168.1, maka seluruh computer pada jaringan harus menggunakan Network ID 192.168.1. Sedangkan angka pada Hst ID dapat anda pilih antara 1 sampai dengan 254 dan tidak boleh menggunakan angka yang sama.

2. Konfigurasi TCP/IP

=> Pada Windows XP Profesional, alamat IP dikonfigurasikan melalui menu Network Connections. Anda dapat mengaksesnya melalui menu Start > Settings > Network Connections.
=> Pada menu Network Connections ditampilkan kartu jaringan yang sudah terinstalasi. Pilihlah kartu jaringan yang ditampilkan pada bagian LAN or High Speed Internet. Klik 2 kali ikon Local Area Connection.
=> Jendela Local Area Connection Status akan ditampilkan. Klik tombol Properties U/ membuka konfigurasi alamat IP.
=> Pilihlah menu Internet Protocol (TCP/IP), Lalu klik tombol Properties, atau klik 2 kali menu Internet Protocol (TCP/IP).
=> Pada jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties ditampilkan konfigurasi IP Address (alamat IP), Subnet Mask, Default Gateway dan alamat DNS Server. Contoh pada konfigurasi diisikan IP Address dengan alamat 192.168.1.10 serta Subnet mask dengan alamat 255.255.255.0. Biarkan kolom Default gateway dan DNS Server kosong karena U/ saat ini belum dibutuhkan. Klik tombol OK U/ menutup jendela ini, lalu klik tombol OK sekali lagi pada jendela Local Area Connection Properties. Anda dapat mengulangi langkah-langkah di atas pada computer lain.

3. Penamaan Komputer dan Jaringan

=> Komputer yang terhubung dengan jaringan membutuhkan identitas tersendiri. Selain konfigurasi alamat IP, setiap computer harus memiliki nama computer yang bersifat unik. Misalkan u/ memudahkan pengaksesan data pada jaringan computer, setiap computer dinamai dengan kom1,kom2,dan seterusnya. Konfigurasi nama computer (computer name) dan nama jaringan (workgroup) dapat diakses melalui System Properties pada Control Panel.
=> Klik tab Computer Name pada jendela System Properties tersebut.
=> Tab Computer Name menampilkan deskripsi computer dan nama jaringan yang digunakan. Anda dapat mengubah nama kompter dan jaringan dengan menekan tombol Change.
=> Isikan nama computer pada kolom Computer Name. Isikan pula nama jaringan pada kolom Workgroup. Klik tombol OK u/ menyimpan konfigurasi ini.
=> Klik tombol OK pada pesan yang ditampilkan. Ini menandakan perubahan nama jaringan telah selesai.
=> Klik tombol OK lagi pada pesan yang ditampilkan berikutnya.
=> Perubahan nama computer membutuhkan proses restart sebelum dapat diaktifkan. Klik tombol Ok pada jendela System Properties u/ menutup konfigurasi ini.
=> Klik tombol Yes jika anda diminta u/ merestart komputer saat itu juga.


4. Cek Konfigurasi LAN

=> Setelah alamat IP selesai dikonfigurasikan, Anda dapat memeriksanya melalui Command Prompt. Jalankan menu Start > Run.
=> Ketikkan cmd pada kolom Run, Lalu tekan tombol OK.
=> Pada layer computer akan ditampilkan jendela Command Prompt atau cmd.exe. Ketikkan perintah ipconfig, lalu tekanlah tombol Enter pada keyboard.
=> Pada jendela command prompt ditampilkan informasi tentang konfigurasi alamat IP pada computer anda. Informasi yang ditampilkan adalah alamat IP, Subnet Mask, dan Default gateway. Periksalah alamat IP dan Subnet Mask yang ditampilkan.
=> Anda dapat memeriksa apakah computer telah terhubung dengan computer yang lain. Ketiklah perintah ping dengan format ping ip-komputer-tujuan pada command prompt. Sebagai contoh perintah yang diketikkah adalah ping 192.168.1.1.
=> Perintah ping akan mengirimkan paket data dalam ukuran yang kecil ke computer dengan alamat IP 192.168.1.. Jika computer terhubung dengan computer anda, akan ditampilkan respon berupa “Reply from 192.168.1.1:bytes=32 time=5ms TTL=64”. Semakin kecil waktu yang ditampilkan, semakin cepat data dikirimkan dalam jaringan. Langkah ini dapat diulang u/ memeriksa semua computer yang ada pada jarigan computer anda.
=> Sebagai variasi, anda dapat mengetikkan perintah ping dalam format ping ip-komputer-tujuan -t u/ melakukan ping secara terus menerus. Sebagai contoh diketikkan perintah ping 192.168.1.1 –t.
=> Hasil perintah ping 192.168.1.1 –t adalah reply yang terus menerus dari computer tujuan. Anda dapat menghentikan perintah ini dengan menekan tombol Ctrl + C pada keyboard.
=> Anda dapat menjalankan perintah ping dengan mengganti alamat IP computer tujuan dngan nama computer. Perintah yang harus diketikkan adalah ping nama-komputer. Misalkan computer tujuan yang digunakan sebagai acuan bernama “Laptopku”, maka perintah yang diketikkan adalah ping laptopku.